Tahukah Anda
bahwa Gunung Kidul memiliki tingkat bunuh diri tertinggi di Indonesia? Kejadian
bunuh diri adalah 9 per 100.000 penduduk per tahun, lebih tinggi dari Jakarta
yang hanya 2 dari 100.000 penduduk per tahun. Kebanyakan dari pelaku bunuh diri
ini memilih untuk menggantung diri.
Suatu malam, tepatnya 16 Agustus 2013 malam ketika sedang
berlangsung pertandingan bola voli plastic ibu-ibu dalam rangka memeriahkan hari kemerdekaan, beberapa orang
melihat bola api di langit dan jatuh di suatu tempat.Kemudian terdengar warga
berteriak “Pulung Gantung”, istilah yang digunakan untuk menyebut bola api yang
dipercayai sebagai pertanda akan adanya warga yang melakukan bunuh diri di
sekitar area jatuhnya bola api tersebut.
Fenomena bola api ini dapat dideskripsikan sebagai bola api
dengan ekor panjang yang berkilauan di langit yang akhirnya jatuh di atap rumah
atau pepohonan.
Biasanya pulung gantung terjadi pada malam hari, antara pukul 18.00 sampai 04.00 pagi.Warna sinarnya bisa biru, kuning, putih, atau hijau. Tiap warna membawa tanda berbeda, tidak semua berarti membawa pertanda bunuh diri. Hanya warna merah yang dipercaya membawa kabar buruk, yang sayangnya warna inilah yang dominan pada pulung gantung yang dilihat warga malam itu.
Biasanya pulung gantung terjadi pada malam hari, antara pukul 18.00 sampai 04.00 pagi.Warna sinarnya bisa biru, kuning, putih, atau hijau. Tiap warna membawa tanda berbeda, tidak semua berarti membawa pertanda bunuh diri. Hanya warna merah yang dipercaya membawa kabar buruk, yang sayangnya warna inilah yang dominan pada pulung gantung yang dilihat warga malam itu.
Kepercayaan
ini tertanam kuat di pikiran orang-orang Gunung Kidul, khususnya di Dusun
Sembuku, Desa Dadapayu, daerah pedesaan Gunung Kidul. Mereka percaya bahwa
orang yang tinggal di rumah yang terkena pulung gantung akan melakukan bunuh
diri setelahnya. Pada beberapa kasus, orangnya tidak gantung diri tapi bunuh
diri dengan cara melompat ke sumur. Telah ada kejadian bunuh diri di sekitar
area ini yang diawali dengan kemunculan pulung gantung. Jika terjadi bunuh
diri, warga akan membakar tali yang digunakan untuk gantung diri agar tidak ada
orang lain yang ikut melakukan bunuh diri.
Orang-orang
percaya bahwa arah yang ditunjuk mayat yang mati tergantung merupakan pertanda kea
rah mana pulung gantung berikutnya akan jatuh. Jadi, bunuh diri berikutnya
dengan cara gantung diri akan terjadi lagi. Misalnya orang yang bunuh diri
menghadap ke utara, maka bunuh diri berikutnya dipercaya akan terjadi di daerah
utara lokasi bunuh diri, juga diawali dengan kemunculan pulung gantung.
Kepercayaan
lain juga ada. Yaitu bahwa pulung gantung itu sendiri mengakibatkan kematian,
bukan hanya pertanda. Mereka yang menggantung diri tidak sadar dengan apa yang
dilakukannya. Bunuh dirinya tidak sadar, berbeda dengan mereka yang sengaja
meminum racun misalnya. Dengan kata lain, pulung gantung juga dipercaya sebagai
sesuatu yang dating untuk mengunjungi orang yang akan mati.
Ia dipercaya sebagai “roh” yang membantu seseorang untuk mati.
Ketika
pulung ganting jatuh di suatu tempat, berdasarkan pengalaman warga, hamper selalu
ada yang mati. Setiap kali terjadi kasus gantung diri dan terjadi kematian,
pulung gantung terlihat sebelum waktu kejadian itu. Ada pendapat yang mengatakan
bahwa pulung gantung berasal dari Laut Selatan dan hanya akan kembali ke sana.
Meskipun
demikian, masyarakat masih berharaap pertanda buruk dapat dihilangkan. Mereka akan
menabuh kentongan dan berkeliling kampung, membaca Al Qur’an ketika mereka
terjaga pada siang dan malam hari. Suatu insiden bunuh diri mungkin tidak terjadi
di area tersebut tetapi di area lainnya mungkin masih terjadi. Selain itu,
apabila orang yang melakukan bunuh diri berhasil selamat, biasanya ia akan
lumpuh sampai ia meninggal.
Berdasarkan
informasi yang dihimpun oleh tim KKN UNY 2013 Kelompok 68, belum ada penjelasan
ilmiah mengenai pulung gantung ini. Sampai saat ini ia hanya dipercaya sebagai energy
negative yang berbentuk cahaya sehingga tampak sangat jelas ketika berada di
langit malam yang gelap. Terlepas dari kenyataan sebenarnya, pulung gantung
merupakan kepercayaan local masyarakat Gunung Kidul yang masih melekat kuat sampai
kini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar