Tes Buta Warna merupakan salah satu program
individu KKN UNY 68 yang diadakan
khusus bagi masyarakat Dusun Sembuku khususnya para pemuda dan pemudi yang akan
melanjutkan jenjang pendidikannya. Program ini bertujuan untuk mengetahui ketajaman
penglihatan seseorang dalam membedakan warna. Tes ini cukup bemanfaat karena
seringkali menjadi persyaratan masuk perguruan tinggi beberapa program studi
tertentu, SMA berbasis IPA, pembuatan surat-surat kendaraan dan pendaftaran pekerjaan
pada beberapa perusahaan.
Program yang diadakan oleh mahasiswa biologi
ini menggunakan metode Ishihara Test yang terdiri dari beberapa
lembaran kertas didalamnya terdapat titik-titik dengan berbagai warna dan
ukuran. Titik berwarna tersebut disusun sehingga membentuk lingkaran. Warna
titik tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga orang buta warna tidak akan
melihat perbedaan warna seperti yang dilihat orang normal.
Secara teoritis buta warna merupakan kelainan atau cacat
mata seseorang dalam melilhat warna karena faktor genetik. Buta warna
dapat terjadi karena retina penangkap cahaya tidak dapat menangkap panjang
gelombang warna tertentu sehingga ia sulit membaca atau membedakan warna. Buta
warna lebih sering terjadi pada seseorang berjenis kelamin lelaki dibandingkan
perempuan. Sebanyak 99% seorang buta warna tidak mampu membedakan antara warna
hijau dan merah. Begitu pula pada tes buta warna yang dilaksanakan di dusun
Sembuku, sejauh ini warga yang terdeteksi mengalami buta warna adalah peserta
laki-laki. Kemudian untuk mengatasinya penderita dapat disarankan untuk menggunakan
kacamata lensa warna, Jika tidak dapat melihat warna sama sekali (buta warna
total), penderita dianjurkan menggunakan kacamata lensa gelap dan mempunyai
pelindung cahaya pada sisinya.
Program yang diadakan oleh mahasiswa biologi
ini menggunakan metode Ishihara Test yang terdiri dari beberapa
lembaran kertas didalamnya terdapat titik-titik dengan berbagai warna dan
ukuran. Titik berwarna tersebut disusun sehingga membentuk lingkaran. Warna
titik tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga orang buta warna tidak akan
melihat perbedaan warna seperti yang dilihat orang normal.
Program ini dilaksanakan dalam 3 event. Event
pertama ditujukan untuk anak-anak hingga remaja usia SMA yang diteskan pada
santri TPA dan remaja Masjid di dusun Sembuku. Event kedua dilaksanakan bersamaan
dengan program tes kesehatan bagi masyarakat Sembuku usia dewasa, dan terakhir sedang direncanakan di sebuah sekolah di desa
dadapayu semanu–GunungKidul. (KKN68)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar