Rabu, 28 Agustus 2013

BELAJAR KESETARAAN GENDER ALA PEREMPUAN DESA



Kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan telah menjadi kajian modern yang hangat diperbincangkan. Sebagai mahasiswa, kami pun tidak lepas dari kajian ini, baik di dalam kelas sebagai bagian dari studi kami maupun di luar kelas, di berbagai forum yang dengan penuh semangat menyuarakan kesetaraan gender. Di Indonesia tema ini sungguh hangat, mengingat masih banyak perempuan yang dalam istilah Bahasa Jawa disebut sebagai konco wingking. Meskipun berbagai tindakan telah dianggap sebagai tindakan afirmatif terhadap perempuan, kesetaraan kesempatan kerja bagi buruh perempuan,tak dapat dipungkiri bahwa masih banyak perempuan Indonesia yang masih belum benar-benar disetarakan.

Jauh dari hiruk pikuk kota, dari forum-forum akademis di mana kaum terpelajar berdebat tentang feminisme, kami hidup bersama masyarakat desa, melihat sendiri bagaimana

PULUNG GANTUNG, SEBUAH MITOS LOKAL?



Tahukah Anda bahwa Gunung Kidul memiliki tingkat bunuh diri tertinggi di Indonesia? Kejadian bunuh diri adalah 9 per 100.000 penduduk per tahun, lebih tinggi dari Jakarta yang hanya 2 dari 100.000 penduduk per tahun. Kebanyakan dari pelaku bunuh diri ini memilih untuk menggantung diri. 

Suatu malam, tepatnya 16 Agustus 2013 malam ketika sedang berlangsung pertandingan bola voli plastic ibu-ibu dalam rangka  memeriahkan hari kemerdekaan, beberapa orang melihat bola api di langit dan jatuh di suatu tempat.Kemudian terdengar warga berteriak “Pulung Gantung”, istilah yang digunakan untuk menyebut bola api yang dipercayai sebagai pertanda akan adanya warga yang melakukan bunuh diri di sekitar area jatuhnya bola api tersebut. 

Fenomena bola api ini dapat dideskripsikan sebagai bola api dengan ekor panjang yang berkilauan di langit yang akhirnya jatuh di atap rumah atau pepohonan.

PULUNG GANTUNG, A LOCAL MYTH? [ENGLISH]



Do you know that Gunung Kidul holds the highest number of suicide in Indonesia? It is 9 out of 100.000 a year, higher than Jakarta which is only 2 out of 100.000 a year. Most of them chose to end their lives by hanging themselves. 

One night, when the volley ball match for women was being held, some people spotted a fire ball in the sky and fell somewhere. Some even screamed with pale face. Then I heard the word phrase “PulungGantung” (sign of hanging oneself).Thus, the term is to be believed has strong relation with the incidents. 

The phenomenon can be described as a fire ball with a long tail that flashes across from the sky that eventually fall in the roof of a house on in the tree. It appears about 18.00-04.00. Its light can be blue, yellow, white, green, or red. The blue, yellow, white, or green light is perceived as

INGINKAN LINGKUNGAN HIDUP SEHAT, WARGA RAJIN KERJA BAKTI LINGKUNGAN



Siapa yang tidak ingin memiliki lingkungan yang sehat? Lingkungan yang sehat memiliki memberikan berbagai keuntungan kepada masyarakat yang tinggal di area tersebut. Secara estetika, lingkungan yang sehat, jauh dari polusi dan tumpukan sampah juga tampak indah dan asri. Ini tentunya akan memberikan kenyamanan kepada warga. Secara kesehatan, lingkungan hidup yang sehat sangat penting peranannya. Jika lingkungan kumuh, berbagai penyakit mungkin muncul dari sana. Masyarakat sendiri yang akan dirugikan nantinya.
Menyadari  pentingnya kesehatan lingkungan hidup, warga Dusun Sembuku, Desa Dadapayu, Semanu GK ini rajin melaksanakan kerja bakti. Biasanya kerja bakti dilaksanakan per Rukun Tetangga (RT). Di dusun ini ada tiga RT yang kesemuanya memiliki agenda kerja bakti lingkungan. Selama dua bulan tim KKN UNY 2013 Kelompok 68 berada di dusun ini, telah dilaksanakan sedikitnya enam kali kerja bakti lingkungan hidup.
Kerja bakti biasanya dilaksanakan pada pagi atau sore hari. Diawali dengan pemukulan kentongan, warga akan keluar dari rumah masing-masing, siap dengan peralatan mereka untuk membersihkan lingkungan seperti memotong dahan yang tumbuh tidak teratur di atas jalan, mencabuti rumput yang tumbuh di jalan dusun, menyapu sampah dan daun-daun kering yang ada di jalan, sampai pada melakukan cor blok jalan dusun. Kegiatan ini dilakukan tidak mengenal batasan. Hampir seluruh warga mengikuti kerja bakti ini, tidak mengenal batasan usia dan jenis kelamin. Itulah sebabnya jadwal kerja bakti dibuat pagi hari sebelum orang-orang berangkat bekerja atau sore hari setelah mereka kembali dari bekerja.
Selain untuk kebersihan lingkungan hidup, kerja bakti ini juga menunjukkan persaudaraan yang erat di padukuhan. Warga akan bersama-sama bekerja membersihkan lingkungan mereka, sementara beberapa orang akan menyiapkan makanan dan minuman untuk dinikmati pada saat orang istirahat atau selesai melakukan kerja bakti. Kegiatan sederhana ini merupakan kegiatan yang menjadi ruang interaksi langsung antarwarga yang menunjukkan keeratan hubungan kekeluargaan di pedesaan.

PENYULUHAN DAN PENYUNTIKAN TERNAK MAMALIA DAN UNGGAS



Dusun Sembuku, Desa Dadapayu, Kecamatan Gunungkidul merupakan padukuhan yang mayoritas penduduknya adalah petani. Peternakan merupakan kegiatan masyarakat selain bertani di sawah atau tegalan. Peternakan dilakukan tidak secara massal atau besar-besaran tetapi sebagai bagian dari ternak rumah tangga. Hampir seluruh rumah tangga memiliki hewan peliharaan yang dijadikan ternak. Hewan tersebut merupakan investasi bagi warga dusun ini.
 Kegiatan peternakan yang diterapkan di desa seringkali masih menggunakan sistem tradisional, begitu juga yang terjadi di Dusun Sembuku. Warga hanya memelihara ternak sebagai sebuah kebiasaan turun-temurun. Mengingat mayoritas penduduk memiliki ternak, sebenarnya bidang ini merupakan potensi wilayah yang sangat memadai. Dengan manajemen yang bagus dan lebih modern, peternakan di Dusun Sembuku dapat berjalan dengan lebih baik.
Selama ini ada beberapa hambatan yang dialami oleh masyarakat Dusun Sembuku dalam berternak. Di antara masalah yang dihadapi adalah kesehatan ternak yang kadang kurang diperhatikan karena pemahaman warga yang masih kurang. Masalah selanjutnya adalah kesuburan ternak yang kurang optimal. Selanjutnya adalah penanganan kesehatan ternak yang sering bermasalah terbukti dengan berbagai penyakit yang menjangkiti ternak. Banyak ternak yang sakit dan bahkan mati tanpa diketahui penyebabnya. Masyarakat pun belum begitu paham tentang langkah pertama yang harus diambil dalam kondisi darurat saat ternak sakit atau mati. Kondisi alam Gunung Kidul, terutama di area ini yang pasokan airnya terbatas juga membatasi warga dalam melakukan perawatan terhadap ternak.
Berbagai masalah tersebut tidak akan menjadi masalah seandainya warga masyarakat memiliki pemahaman mengenai berternak dengan cara yang lebih modern. Untuk itu, dengan membaca peluang yang dimiliki di daerah ini, tim KKN UNY 2013 Kelompok 68 yang memang ditempatkan di Dusun Sembuku berinisiatif untuk membuat program penyuluhan dan penyuntikan hewan ternak. Kegiatan ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu: Penyuntikan Kesuburan dan Kesehatan Ternak Mamalia serta Penyuluhan Flu Burung.
Pada intinya kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat tentang bagaimana caranya berternak yang baik. Hal ini berhasil dilakukan atas kerja sama dengan Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Kecamatan Semanu pada 6 Juli 2013 dan 24 Agustus 2013. Fokus utama pada kegiatan pertama adalah ternak mamalia. Pada hari itu, dilaksanakan penyuntikan kesuburan ternak mamalia yang terdiri dari sapi dan kambing. Kegiatan dilakukan oleh tiga pegawai Puskeswan dibantu oleh tim KKN yang mengurus masalah administrasi dan dokumentasi. Pada kegiatan pertama ini, warga mendapat kunjungan sehingga mereka bebas menanyakan perihal ternak, memeriksakan ternak mereka, meminta cek kebuntingan, suntik vitamin, dan pengobatan penyakit.
Pada pertemuan berikutnya, juga bekerja sama dengan Puskeswan, fokus pada masalah ternak unggas. Pada pertemuan ini, seluruh kader diundang untuk mendapatkan sosialisasi dan penanganan penyakit unggas, khususnya flu burung. Para kader ini diberikan pengarahan mengenai ciri-ciri penyakit unggas dan langkah yang harus diambil jika ada unggas yang mati. Selain itu, mereka diajari untuk menyuntik unggas dengan menggunakan simulasi unggas secara nyata. Para kader yang telah dilatih ini diharapkan akan menjadi pelopor dan pioner manajemen ternak yang baik, baik untuk mamalia maupun unggas. Dengan kegiatan ini, diharapkan potensi peternakan yang ada di dusun dapat berjalan lebih optimal.

BANTUAN LANGSUNG SEMENTARA MASYARAKAT, APA KATA WARGA?



Kenaikan harga bahan bakar minyak membawa dampak meluas di masyarakat. Berbagai harga kebutuhan pokok ikut naik. Semua masyarakat merasakan dampaknya, termasuk mereka yang ada di desa-desa. Untuk membantu mengurangi beban masyarakat tidak mampu, mereka yang paling terpengaruh oleh adanya kenaikan BBM, pemerintah mengeluarkan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM).
Namun, BLSM yang hanya diberikan sejumlah Rp300.000 per bulan ini dinilai tidak cukup. Apalagi jumlah penerima BLSM tidak sebanding dengan jumlah penduduk Indonesia yang berada di bawah garis kemiskinan. Berbagai kemelut dan kontroversi telah mengiringi keberadaan BLSM tapi toh di atas semuanya program ini tetap berjalan. Lalu bagaimana pendapat dari masyarakat?

Berikut ini merupakan aspirasi masyarakat yang dihimpun melalui survei yang dilakukan pada tanggal 18 Agustus 2013 oleh tim KKN UNY 2013 Kelompok 68. Masyarakat yang menyampaikan suaranya adalah masyarakat Dusun Sembuku, Desa Dadapayu, Kabupaten Gunungkidul. Di dusun yang memiliki 93 KK ini terdapat 17 KK yang menerima BLSM.
 
41,7% dari responden mengatakan bahwa BLSM bermanfaat sedangkan 37,5% mengatakan kurang bermanfaat dan sisanya 20,8% mengatakan sangat bermanfaat. Bagi yang mengatakan BLSM bermanfaat, jumlah uang tersebut, meski tidak cukup untuk memenuhi biaya hidup per bulan (96,7% responden mengatakan bahwa uang sejumlah itu tidak cukup untuk memenuhi biaya hidup bulanan), uang tersebut masih bisa membantu keluarga tidak mampu. Sebagian yang mengatakan kurang bermanfaat beralasan bahwa BLSM masih sering salah sasaran. Hal ini terbukti dengan hasil survei bahwa yang menyatakan BLSM salah sasaran dominan dengan 83,3%, hanya terpaut sedikit dengan yang menyatakan BLSM bermasalah, yaitu sebanyak 85,2% responden.

Sebagian berpendapat bahwa BLSM tidak solutif karena jumlahnya yang kecil sehingga 76,7% dari responden menginginkan kenaikan jumlah bantuan. Dengan syarat harus tepat sasaran dan tidak bermasalah, 81,5% responden menghendaki BLSM tetap dilanjutkan. Meskipun belum berhasil mengatasi dampak kenaikan harga BBM seperti yang dikatakan 72,4% responden, bantuan perlu untuk diberikan kepada masyarakat kurang mampu, entah dalam bentuk BLSM dengan sistem lebih baik atau bentuk bantuan lain. Hanya sedikit responden yang memberikan suaranya tentang bantuan alternatif selain BLSM, sebagian responden menyebut beras miskin (Raskin), Bantuan Langsung Program Keluarga Harapan (PKH), dan Bantuan Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) sebagai bantuan lain yang dapat membantu memberikan ketahanan ekonomi bagi rakyat miskin di desa.

Ketika menjawab tentang adil atau tidak adil pembagian BLSM ini, 43.3% responden menjawab bahwa BLSM adil. Sisanya 56,7% mengatakan tidak adil dengan alasan adanya kasus salah sasaran di berbagai tempat yang rawan menimbulkan kecemburuan antartetangga.
Di media massa, adalah wajar untuk melihat berbagai spekulasi bahwa pemberian BLSM merupakan sarana pemerintah untuk meraih simpati rakyat jelang Pemilu 2014. Di Dusun Sembuku yang memang kawasan pedesaan, isu tersebut tidak santer ditanggapi. 55,2% responden mengatakan bahwa BLSM memang dimanfaatkan oleh pimpinan pemerintah untuk meraih simpati rakyat jelang Pemilu sedangkan sisanya 44,8% menyatakan BLSM tidak ada hubungannya dengan tujuan menarik simpati rakyat.
Dari berbagai jawaban responden untuk masing-masing jawaban, dapat digarisbawahi bahwa masyarakat Dusun Sembuku tetap menginginkan adanya sebuah bantuan bagi warga tidak mampu. Mereka ingin BLSM, atau bantuan apapun, untuk meringankan beban masyarakat menghadapi kenaikan harga BBM. Apalagi survei dilakukan setelah lebaran, sesaat setelah mereka merasakan lonjakat harga. Mereka merasakan kebutuhan bantuan tetapi cukup menyadari bahwa BLSM dan sistemnya belum optimal diterapkan.

Sabtu, 24 Agustus 2013

RIWAYAT CEKAK DUMADINING GREBEG NGENEP [BAHASA JAWA]

 Nalika jaman Majapahit ± tahun 700 M, Kraton Majapahit dipunserang dening Raden Fatah. Bondan Surati lan wadya balanipun amargi mboten saged nandhingi Raden Fatah, Bodan Surati lan wadya balanipun lajeng ndelik. Saksampuninpun Kraton Majapahit ketingal lerem, Bondan Surati wangsul dhateng Majapahit. Nanging dumugi ing ngajeng regol, Kraton Majapahit tutup. Bondan Surati lan wadya balanipun mboten saged mlebet ing Kraton. Lajeng, Bondan Surati lan wadya balanipun kesah tumuju mangilen ngantos dumugi ing Tlatah Semanu. Wonten ing mriku, manggih kali ingkang nembe banjir ageng. Anggenipun badhe nyebrang kali menika mawi srana gagang tombakipun Bondan Surati. Saksampunipun saged nyebrang, kali menika dipunparingi tetenger Kali Wot Lemah. Bondan Surati nglajengaken lampah miyos wangen lan klayu dumugi ing mriku wonten kayu ingkang ageng. Bondan Surati anggenipun mirsani kajeng menika ngantos ndengongok. Mila, papan menika katelah ing Desa Ndengok. Bondan Surati nglajengaken lampah malih ngantos dumugi ing Paliyan. Wonten ing mriku garwanipun Bondan Surati babaran miyos kakung. Saklajengipun Bondan Surati pati obong. Sakderengipun nindakaken pati obong, piyambakipun weling dhateng keng garwa, samangkeh awunipun supados dipunlebetaken ing pengaron, lajeng dipunparingaken wonten ing Pathuk Mbaron.


Putranipun Bondan Surati ingkang sepisan wau, lajeng nggadhahi putra ingkang asma Mento Truna. Mento Truna kasebat krama kalian putranipun Ki Gabeng ingkang mapan wonten ing Desa Gabeng. Banjur Ki Mento Truno dipundhawuhi kalih Ki Gabeng supados tumuju wonten ing Solo ngabdi wonten ing Ngarsa Dalem. Ing mriku Ki Mento Truno dipuntampi lan dipunparingi pedamelan pinangka pekathik (Tukang Ngopeni Jaran).

Saksampunipun mapan wonten ing ngriku, Kali Bengawan Solo banjir bandhang ngantos dumugi ing Kraton Solo. Sedaya kawula ing Solo mboten saged kuwawa mbendung kali ingkang banjir menika. Lajeng dadosaken Liwungipun kawula. Ki Mento Truna mireng sambatipun para kawula lajeng piyambakipun sesumbar “Wong sak negara mung mbendung kali kaya ngono wae kok ora bisa. Selagine bayi wingi sore wae bisa”. Sumbaripun Ki Mento Truna kapireng dening Sentana Dalem, banjur dipunaturaken wonten Ngarsa Dalem. Ki Mento Truna supados dipuntimbali sowan ing Ngarsa Dalem. Ki Mento Truna dipunsuwuni pirsa, “Apa kowe bisa mbendung kali kui, kok kowe bisa sesumbar kaya ngono?”. Ki Mento Truna sagah lan nyuwon wekdal setunggal dalu.

Ki Mento Truna saged mbendung kali ing wekdal sedalu. Saksampunipun Ngarsa Dalem pirsa, penggalihipun rumaos bombong. Lajeng Ki Mentro Truna dipuntaros badhe nyuwon bebungah menapa. Ki Mento Truna dipunangkat pinangka Bupati ing Ngenep. Ki Mento Truna mboten kersa. Piyambakipun mboten badhe  nyuwon bebungah menapa-menapa, kejawi nyuwon menawi Rasul ing Ngenep ing benjangipun sami kalian Grebeg ing kraton.
     
Panyuwunanipun Ki Menta Truna dipunkabulaken saking Ngarsa Dalem. Sakderengipun Ki Mento Truna wangsul ing Ngenep, piyambakipun dipunparing tetenger pusaka asma Ki Mento Kuwasa. Ugi kangge pirantos wangsul ing Ngenep, Ki Mento Kuwasa dipunparingi Gundhil Antra Kusuma. Kondoripun Ki Mento Kuwasa saking Kraton, ugi dipunkantheni prajurit ingkang samangkenipun saged njagi kangge katentreman wonten ing grebeg.

Dumugi ing griya (Ngenep), ngepasi ing dinten Jumat Pahing. Ki Mento Kuwasa badhe ngawontenaken grebeg wonten ing dinten Jumat Wage, nanging kangge pirantos grebeg menika ing Ngenep dereng wonten Masjid. Lajeng, Ki Mento Kuwasa sambat kaliyan Ki Ageng Temon (Wadya balanipun Bondan Surati ingkang makuwon ing Temon Tlatah Ponjong). Mirsani liwungipun Ki Mento Kuwasa ingkang mboten gadhah masjid kangge pirantos grebeg, Ki Ageng Temon maringi masjid supados dipunboyong ing Ngenep. Masjid kaboyong Ki Mento Kuwasa ing wekdal ndalu menika ugi. Kamangka wekdal semanten ngepasi kangge acara pengaosan, mila sedaya para santri ingkang nembe pengaosan katut kaboyong ing Ngenep. Lajeng Masjid menika katelah Masjid Tiban. Saksampunipun pirantos Grebeg sampun sumadya, Ki Mento Kuwasa mendhet meriam ing Kraton dipunungelanken dinten Jumat Wage kangge pratanda menawi Grebeg Ngenep sami kaliyan Grebeg ing Kraton. Karana suwantenipun ngantos ngguncangaken bumi ing Kraton, Ki Mento Kuwasa dipuntimbali dumateng Ngarsa Dalem. Dipunemutaken menawi badhe ngawontenake grebeg mboten sah ngungelaken meriam.

Sumber cerita menika saking Ki Rais Muyadi (Keturunan Ki Mento Kuwasa kaping 16).

Selasa, 20 Agustus 2013

PELATIHAN BANGUN RUANG UNTUK ANAK-ANAK



Bangun ruang ialah bangun yang memiliki isi atau volume. Di dalam matematika, bangun ruang terbagi menjadi sisi, rusuk dan titik sudut. Bangun ruang yang biasanya diketahui oleh anak-anak ialah balok, kubus, prisma, limas, kerucut, tabung dan bola.
Tujuan dari pengenalan bangun ruang ialah agar anak-anak mengetahui nama-nama bangun ruang dan mengetahui perbedaan antara masing-masing bangun ruang, serta mengetahui cara menghitung luas serta volume setiap bangun ruang.

Minggu, 18 Agustus 2013

PELATIHAN PEMBUATAN LILIN

Lilin adalah sumber penerangan yang terdiri dari sumbu yang diselimuti oleh bahan bakar padat. Sebelum abad ke-19, bahan bakar yang digunakan adalah lemak sapi karena, banyak mengandung asam stearat. Tetapi, sekarang mengguankan parafin. Lilin termasuk temuan paling awal dari dunia primitif. Sejarah mencatat bahwa orang Mesir sudah menggunakan lilin sejak tahun 3000 SM. Catatan lainnya memperlihatkan bahwa pada abad I, orang-orang Romawi menggunakan lilin yang sumbunya berupa alang–alang. Di abad berikutnya, orang-orang Mesir Kuno mengganti batang alang-alang dengan sumbu serat yang dicelupkan ke dalam lemak cair, didinginkan, dan kembali dicelupkan ke dalam lemak cair, didinginkan, dan kembali dicelup sampai ketebalan tertentu. Lilin pada zaman tersebut belum sesempurna sekarang. Pada zaman tersebut bila lilin dinyalakan mengeluarkan asap kehitaman. Atau, kerap juga mengeluarkan semacam gas dan aroma tak sedap yang membuat mata jadi pedih.

BIMBEL IPA DASAR DAN BIOLOGI

.
Program Bimbingan belajar IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) khususnya mata pelajaran Biologi merupakan program individu yang diadakan untuk memudahkan anak-anak di Dusun Sembuku sebagai bentuk pengabdian dalam bidang pendidikan. Program ini dilaksanakan secara gratis dan dilengkapi dengan materi-materi yang telah disiapkan sesuai jenjang usia anak didik, untuk metode pengajarannya adalah berupa penjelasan dengan ceramah, gambar dan video kemudian peserta diminta mencatat materi-materi inti dan diakhiri dengan soal latihan dan tanya jawab.

KETAHUI HASIL TES BUTA WARNA SEJAK DINI

 Tes Buta Warna merupakan salah satu program individu KKN UNY 68 yang diadakan khusus bagi masyarakat Dusun Sembuku khususnya para pemuda dan pemudi yang akan melanjutkan jenjang pendidikannya. Program ini bertujuan untuk mengetahui ketajaman penglihatan seseorang dalam membedakan warna. Tes ini cukup bemanfaat karena seringkali menjadi persyaratan masuk perguruan tinggi beberapa program studi tertentu, SMA berbasis IPA, pembuatan surat-surat kendaraan dan pendaftaran pekerjaan pada beberapa perusahaan.
Program yang diadakan oleh mahasiswa biologi ini  menggunakan metode Ishihara Test yang terdiri dari beberapa lembaran kertas didalamnya terdapat titik-titik dengan berbagai warna dan ukuran. Titik berwarna tersebut disusun sehingga membentuk lingkaran. Warna titik tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga orang buta warna tidak akan melihat perbedaan warna seperti yang dilihat orang normal.

BULETIN ANAK SHOLEH EDISI 1

 Pengadaan buletin Anak Sholeh adalah salah satu program KKN UNY 68 yang ditujukan untuk masyarakat sembuku khususnya anak-anak santri TPA Al-Ma’ruf dan remaja Masjid. Buletin ini terkemas dalam bentuk buku tipis sebanyak 10 halaman.

Untuk edisi pertama, konten yang diunggulkan mengenai nilai-nilai kegamaan baik berupa tips, nilai aqidah, kisah–kisah, tata cara sholat, komik-komik islami dan dilengkapi dengan dalil-dalil yang menguatkan inti materi. Karena ditujukan untuk anak-anak dan  remaja buletin ini pun dikemas dengan bahasa yang mudah dipahami dan dibuat agar menarik dibaca oleh mereka. 

Bimbingan Belajar IPS Dukuh Sembuku


Mata pelajaran IPS dewasa ini kurang begitu diminati oleh peserta didik. Mata pelajaran IPS dipandang sulit dan terlalu teoritis. Akan tetapi pelajaran IPS merupakan pelajaran wajib karena muncul di ujian nasional. Terlebih lagi teori pada mata pelajaran IPS dibutuhkan untuk implementasi dalam kehidupan sehari-hari. Inilah alasan mengapa tim KKN 68 mengadakan bimbel IPS.
     Pada awalnya 7 anak kelas 1-5 SD yang berpartisipasi dalam bimbel ini. Pada saat itu anak-anak masih dalam suasana libur sekolah sehingga materi yang diberikan berupa pengetahuan umum misalnya tentang peta Indonesia. Anak-anak mempelajari tentang pulau-pulau besar yang ada di Indonesia, terutama bentuk kenampakan pulau tersebut. Mereka juga belajar tentang pemimpin daerah secara struktural formal.

Kamis, 15 Agustus 2013

Perlengkapan Perpustakaan Masjid Al Ma'ruf



Salah satu sarana umum masyarakat di Dusun Sembuku adalah Masjid Al-Ma’ruf. Masjid yang baru saja dibangun lebih besar ini diresmikan pada hari Jum’at, 28 Juli 2013 sehingga masih tergolong bangunan baru dan perlu dilengkapi dengan berbagai fasilitas tambahan. Selain sebagai tempat sholat, Masjid ini seringkali digunakan untuk kegiatan-kegiatan agama dimana banyak perkumpulan masyarakat baik tua maupun muda, seperti TPA misalnya, berupa mengaji iqro’, doa-doa, dan Al-Qur’an.


ASYIK BELAJAR BAHASA INGGRIS DENGAN ANAK-ANAK


Les Bahasa Inggris
Kata siapa bahasa Inggris hanya bisa dipelajari anak-anak kota? Sekarang ini anak-anak sekolah dasar di desa-desa pun tak mau ketinggalan antusias belajar bahasa Inggris. Mengetahui bahwa di sekolah anak-anak SD, SMP, dan SMA sering mendapatkan kesulitan dalam pelajaran Bahasa Inggris, tim KKN 68 UNY yang berlokasi di Dusun Sembuku, Desa Dadapayu ini mengadakan les dan public speaking Bahasa Inggris.

Apa sih yang mereka pelajari dalam les? Materi yang diberikan sebenarnya bervariasi, tergantung kebutuhan anak-anak. Namun, secara umum materi tersebut focus pada struktur kalimat dalam Bahasa Inggris, seperti: grammar, vocabulary, spelling, dan tenses. Tingkat kesulitannya bervariasi, tergantung pada kelas dan kemampuan anak-anak. Dalam sekali pertemuan, tidak jarang anak-anak dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil sesuai dengan level pelajaran yang mereka ikuti.

Selasa, 06 Agustus 2013

PELATIHAN KARATE DUKUH SEMBUKU

 Pelatihan Karate


Karate adalah seni beladiri yang berasal dari Jepang. Seni bela diri ini pertama kali disebut “Tote” yang berarti seperti “Tangan China”. Karate ini merupakan salah satu program untuk diajarkan kepada anak-anak. Yang tujuannya anak-anak mengetahui olahraga beladiri dan tidak menggunakannya untuk kekerasan tetapi hanya untuk membela diri.
               

 

Minggu, 04 Agustus 2013

SEKILAS KKN 68


Beranggotakan 10 orang, tim KKN UNY 68 diterima di Desa Dadapayu, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunung Kidul pada 1 Juli 2013 bersama tiga tim lain. Setelah resmi diterima di desa yang diwakili oleh Kepala Desa Dadapayu, Drs. Sutamta, masing-masing tim diterjunkan ke empat dukuh yang menjadi lokasi KKN, yaitu: Dukuh Mojo (tim 67), Sembuku (tim 68), Dedel Kulon (tim 69), dan Dedel Wetan (tim 70).
Tim KKN 68 yang ditempatkan di Dukuh Sembuku terdiri dari mahasiswa-mahasiswi yang berasal dari sembilan program studi berbeda. Tim ini terdiri dari Rama Afriza (Ilmu Keolahragaan), Yuni Astuti dan Yusuf Fitra Mulyana (Manajemen), Gity Wulang Mandini (Matermatika), Avita Dias Wati (Pendidikan Kepelatihan Olahraga), Putri Awaliayati Malik (Kimia), Endah Tri Anomsari (Ilmu Administrasi Negara), Galant Nanta Adhitya (Sastra Inggris), Astriana Nabila Muhibtari (Akuntansi), dan Asni Ramdani (Biologi).

Dengan latar belakang disiplin ilmu yang berbeda, tim KKN 68 memiliki variasi program yang dibuat berdasarkan ide-ide dari tim digabungkan dengan pendapat warga Dukuh Sembuku. Program yang dicanangkan bertujuan untuk mengaktifkan kegiatan Posdaya sedangkan sasarannya bervariasi mulai dari orang tua sampai anak-anak, laki-laki dan perempuan.

Adanya KKN ini diharapkan akan menjadi ruang interaksi antara mahasiswa dan masyarakat.Mahasiswa belajar bermasyarakat sekaligus membagikan apa yang didapatnya selama kuliah, menerapkan ilmu tersebut secara langsung.
(KKN 68)
KEGIATAN COR BLOK DUSUN SEMBUKU DADAPAYU

cor blok coi......





KERJA SAMA DENGAN PUSKESWAN, CEK KESEHATAN TERNAK DAN PENYUNTIKAN DILAKUKAN DI SEMBUKU

CEK KESEHATAN TERNAK

Dengan di bantu 4 orang dari dinas keshatan dan 2 warga dusun sembuku serta anggota team kkn kelompok 68




MENCERAHKAN PADUKUHAN DENGAN NEONISASI

Neonisasi Di Dusun Sembuku

Berada di bawah rimbun pepohonan, Dukuh Sembuku, Dadapayu merupakan lokasi yang sangat nyaman untuk ditinggali. Segar dan asri. Tapi bagaimana jika matahari telah terbenam? Malam hari menjadi begitu pekat, sementara warga sering memiliki aktivitas malam hari, melewati jalanan padukuhan yang gelap gulita. Kenyamanan yang muncul pada siang hari mendadak sirna setiap malamnya.

Menyadari pentingnya penerangan di malam hari di Dukuh Sembuku ini, tim KKN68 membuat program neonisasi. Dalam program ini, tim KKN menyediakan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk neonisasi sementara pelaksanaannya, tim KKN bekerja sama dengan warga, khususnya pemuda yang secara antusias ikut mempertimbangkan lokasi strategis yang hendak dipasangi neon sampai pada pemasangannya. Untuk listrik, warga Dukuh Sembuku sangat kooperatif dengan memberi aliran listrik secara cuma-cuma untuk menerangi jalanan padukuhan. Kegiatan pemasangan yang membutuhkan waktu dua hari ini berjalan lancar berkat respon positif yang diberikan warga setempat.

Kini melewati jalanan Dukuh Sembuku tidak lagi gelap. Apalagi saat neonisasi dilaksanakan bertepatan dengan Bulan Ramadhan di mana warga sering keluar pada malam atau dini hari untuk sholat berjamaah, tarawih berjamaah, dan tadarusan. Keberadaan neon di tempat strategis sangat membantu warga setempat sekaligus membuat padukuhan terasa lebih nyaman pada malam hari.


senyum ceria kebahagian anak-anak TK yang tidak bisa diungkapkan oleh kata-kata